SUPLEMENTASI IODIUM MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK PRASEKOLAH USIA 25-29 BULAN

Editor: Dr. Prabang Setyono, M.Si

Studi kasus di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

 

Kekurangan Iodium di Dunia

Data yang tersedia di Organisasi Kesehatan Sedunia dari tahun 1993-2006 menunjukkan bahwa setelah digunakan garam beriodium untuk semua (Universal Salt Iodization) selama beberapa dekade, kekurangan iodium masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium(GAKI) mengancam kesehatan dan perkembangan penduduk di seluruh dunia, terutama anak sekolah dasar dan ibu hamil di negara berpenghasilan rendah(di Benoist et al, 2008). Data tersebut menunjukan 2 milyar penduduk dunia kekurangan asupan iodium, 266 juta diantaranya adalah anak-anak sekolah dasar. Lima puluh empat negara masih tergolong kekurangan iodium, termasuk Indonesia yang tergolong negara dengan defisiensi ringan (Andersson et al,2005). Di Asia Tenggara terdapat 95,6 juta anak sekolah dasar kekurangan iodium dan ironisnya selama sepuluh tahun (1993-2013)terjadi kenaikan total  goiterr rates(TGR) sebesar 18,5%. Prevalensi gondok rata-rata di seluruh dunia adalah 15,8% jauh lebih dari batas yg ditetapkan Organisasi Kesehatan Sedunia, yaitu 5% (WHO, 2007). Peta GAKI di dunia (de Benoist et al, 2008) dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan kelenjar gondok pada anak sekolah dasar, dinyatakan dalam persen Total Goiter Rate(TGR)(lihat Gambar 1.1) dan kadar iodium urine anak sekolah dasar, dinyatakan dalam ug/L (lihat Gambar 1.2).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *