LEHNINGER Dasar-dasar Biokimia (Jilid 3)

Maggy Thenawijaya

Telah kita lihat pada bab terdahulu, adanya kesinambungan dalam berbagai bentuk kehidupan, yaitu di dalam struktur sel serta komponen molekulnya, bioenergetika sel dan dalam kebanyakan jalur metabolik. Semuanya ini memungkinkan para ahli biokimia untuk dapat memilih jasad hidup tertentu berdasarkan ketersediaannya, kemudahannya atau karena beberapa manfaat hayati khusus, untuk mempelajari proses yang terjadi dalam semua makhluk hidup secara mendalam. Sebagai contoh, dari sel kamir dan ekstrak daging, kita telah banyak belajar tentang proses glikolisis. Sedangkan dari sel-sel bakteri E. coli, telah banyak diketahui tentang dasar-dasar genetika molekular. Selain itu banyak pengetahuan penting mekanisme pengaturan pada proses biokimia yang diperoleh dari jasad hidup yang tidak umum dijumpai, seperti misalnya lendir Dictyostelium discoideum  dan dari sejenis katak Afrika Selatan yaitu Xenopus laevis. Dapat dikatakan di sini, bahwa dari sudut pandang biokimiawi dasar sedikit sekali perbedaan yang dijumpai di antara tumbuhan dan manusia.

Sekarang akan kita kaji suatu bentuk khusus dari kehidupan, untuk menentukan beberapa cara susunan biokimiawinya beradaptasi terhadap aktivitas dan terhadap tempat hidupnya di biosfer. Kita dapat juga mengamati bakteri, terutama karena kita baru saja mulai memahami bahwa bakteri jauh lebih kompleks dari pada yang kita bayangkan semula. Atau dapat juga kita pelajari suatu proses biokimia khusus dari kehidupan tumbuhan, terutama karena adanya ketidaksesuaian antara ketersediaan hasil pertanian dan kebutuhan pangan dunia. Tetapi sebagai manusia, kita terutama ingin mengetahui lebih banyak tentang biokimiawi Homo sapiens, yaitu ciri-ciri biokimiawi dan fungsi berbagai jaringan dan organ, bagaimana organ tersebut mengatur kegiatan metabolismenya , dan bagaimana penyimpangan biokimiawi mempengaruhi kesehatan.